"Dan di
antara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari
serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan" [Ar Rum:
23]
Sahabat Ummi,
sesungguhnya segala aktivitas kita bisa bernilai ibadah, termasuk tidur.
Bagaimanakah tidur yang bernilai ibadah? Tentu saja yang sesuai dengan apa yang
Rasulullah contohkan, dengan melakukan sunah Rasul, in syaa Allah kita akan
mendapatkan manfaat kesehatan dan juga pahala kebaikan di akhirat kelak.
Berikut ini ulasan 5 sunah sebelum tidur, semoga bermanfaat:
1. Tidurlah dalam
keadaan berwudhu.
Hal ini
berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
"Dari al Barra bin Azib, bahwa
Rasululah bersabda,”Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah
seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu
sebelah kanan lalu ucapkanlah doa:” Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan
jiwaku hanya kepadaMu, kuhadapkan wajahku kepadaMu, kuserahkan segala urusanku
hanya kepadamu, kusandarkan punggungku kepadaMu semata, dengan harap dan cemas
kepadaMu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang
Engkau utus” dan hendaklah engkau jadikan doa tadi sebagai penutup dari
pembicaranmu malam itu. Maka jika enkau meninggal pada malam itu niscaya engkau
meninggal di atas fitrah”
(HR. Bukhari
no. 247 dan Muslim no. 2710)
2. Tidur berbaring pada sisi kanan.
Hal ini berdasarkan hadits di atas.
Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring
pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk
bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung.
Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin
malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
3. Meniup kedua telapak tangan sambil membaca
surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil
falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali.
Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat
dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat
tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua
telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al
Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin
naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi
pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh
bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari
no. 5017).
Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada
sekedar mendengarkan alunan musik.
4. Membaca ayat kursi
sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku
menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan
namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang
datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat
tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah
Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia
itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
5. Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa
ahyaa”.
Dari Hudzaifah, ia berkata,
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur,
beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah
aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan:
“Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji
bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya
lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)
No comments:
Post a Comment
like